Thunnus maccoyii – Tuna Sirip Biru Selatan (Southern Bluefin Tuna)

Deskripsi Singkat
Tuna sirip biru selatan merupakan ikan tuna berukuran sangat besar yang memiliki tubuh fusiform dan padat. Memiliki dua sirip punggung yang dipisahkan oleh celah yang sempit. Sirip renang sangat pendek, tidak mencapai celah antara sirip punggung pertama dan sirip punggung kedua. Tubuh memiliki warna gelap di bagian punggung dan keperakan di bagian perut. Pada bagian perut terdapat garis – garis vertikal yang semu dan sangat jarang. Sirip berwarna kuning dan pendek, sirip finlet memiliki garis tepian luar berwarna hitam. Lunas ekor (keel) berwarna kuning pada ikan dewasa. Ukuran maksimal 245 cm (Panjang)

Distribusi
Ditemukan di samudera Atlantik, Hindia, dan pasifik bagian selatan antara 30°LS dan 50°LS. Pada musim memijah akan bermigrasi ke perairan lebih hangat, terutama di lepas Pantai Barat Australia (Lepas Pantai Selatan Jawa) ditemukan hingga pada lintang 10°LS.

Habitat dan Tingkah Laku
Memiliki pola hidup oseanik, mendiami lautan lepas dan biasa ditemukan dibawah zona termoklin. Berenang dalam gerombolan, dimana biasanya dalam satu gerombolan, semua individu memiliki ukuran yang seragam. Tuna madidihang yang lebih kecil seringkali ditemukan bergerombol dengan spesies tuna lainnya. Merupakan predator yang memangsa ikan, krustasea pelagis, cumi-cumi dan tunicata pelagis (Sea salps).

Manfaat Komersil
Merupakan ikan bernilai komersil penting yang menjadi komoditas ekspor di Indonesia. DIdaratkan di beberapa pelabuhan yang berbatasan dengan Samudera Selatan.

Catatan
Tuna sirip biru selatan memiliki kemiripan dengan tuna mata besar (Thunnus obesus) dan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Perbedaan yang mencolok adalah ukuran sirip yang pendek pada T. maccoyii dan lunas ekornya yang berwarna kuning cerah.

Diperkirakan hanya 13% dari populasi tuna sirip biru selatan yang masih belum tersentuh oleh dunia perikanan. Oleh karena itu, status konservasi ikan ini cukup tinggi, dan penangkapannya diatur dalam Annex I of the 1982 Convention on the Law of the Sea dan diregulasi melalui RMFO Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna.

Referensi

1. Allen, G., Steene, R., Humann, P., & Deloach, N. (2005). Reef fish identification: tropical Pacific. Singapore: D2Print Pte Ltd; ISBN 1-878348-36-1.
2. Carpenter, K. E., & Niem, V. H. (2001). FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Volume 6 Bony fishes part 4 (Labridae to Latimeriidae), estuarine crocodiles, sea turtles, sea snakes and marine mammals. FAO Library.
3. Collette, B.B. and C.E. Nauen, 1983. FAO Species Catalogue. Vol. 2. Scombrids of the world. An annotated and illustrated catalogue of tunas, mackerels, bonitos and related species known to date. Rome: FAO. FAO Fish. Synop. 125(2):137 p
4. Gunn, J. S., Clear, N. P., Carter, T. I., Rees, A. J., Stanley, C. A., Farley, J. H., & Kalish, J. M. (2008). Age and growth in southern bluefin tuna, Thunnus maccoyii (Castelnau): direct estimation from otoliths, scales and vertebrae. Fisheries Research, 92(2-3), 207-220.
5. Swastana, I. G. A., As-syakur, A. R., & Novianto, D. (2016). Karakteristik Ikan Tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii) Hasil Tangkapan Kapal Rawai Tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 2(2), 78-83.

Sitasi yang disarankan:
Andrimida, A., 2023 (9 September). Thunnus maccoyii – Tuna sirip biru selatan (Southern Bluefin Tuna). [dalam] Mata Samudera. Malang. Diakses dari https://matasamudera.id/2023/09/07/thunnus-maccoyii/