Cephalopholis argus Schneider, 1801
Kerapu merak
Peacock hind
Etimologi
Cephalopholis, dari Bahasa Yunani kephale yang berarti ‘kepala’ dan pholis yang berarti ‘sisik’, mengacu pada kepalanya yang bersisik. Argus mengacu kepada makhluk mitologi Yunani berupa raksasa bermata banyak yang menjaga Dewi Hera, mengacu pada bintik – bintik kecil yang menyerupai mata di tubuhnya.
Klasifikasi Ilmiah
Ordo Perciformes > Famili Serranidae
Status Konservasi
Least Concern (Risiko rendah)
Deskripsi Singkat
Kerapu merak memiliki kepala yang besar, memanjang dan sedikit meruncing. Bagian dahi diantara mata dan mulut memiliki kontur yang sedikit cekung. Mulut sedikit menghadap ke atas. Ikan dewasa berwarna cokelat gelap dengan baris – baris cokelat pucat tebal di setengah bagian tubuh belakang. Tubuhnya juga tertutupi oleh bulatan – bulatan kecil berwarna biru neon dengan tepian hitam. Ujung sirip berwarna biru keunguan. Ukuran maksimal 40 cm (Panjang)
Distribusi
Kerapu merak ditemukan di kawasan Samudera Indo-Pasifik mulai dari pesisir timur Afrika, Laut Merah, hingga ke Kaledonia Baru, serta dari Pesisir Selatan kepulauan Jepang hingga ke Pantai Utara Australia.
Habitat dan Tingkah Laku
Mendiami kawasan perairan berterumbu pada kawasan tide pool hingga tubir terumbu karang hingga kedalaman 15 meter. Biasa ditemukan pada habitat terumbu karang yang kaya, dimana ikan ini biasa ditemukan berlindung di bawah ceruk – ceruk atau gua yang teduh. Hidup dalam kelompok kecil, lebih aktif di malam hari dan diketahui memangsa ikan dan krustasea. Seringkali diamati berburu bersama dengan belut moray, dimana belut moray akan masuk ke dalam celah – celah karang yang sempit, dan kerapu ini akan memakan mangsa yang keluar dari persembunyiannya.
Manfaat Komersil
Merupakan ikan bernilai komersil penting dalam perikanan artisanal. Bukan komoditas yang umum ditemukan di perdagangan ikan hias.
Catatan
Memiliki kemiripan dengan kerapu dari jenis Cephalopholis cyanostigma. Perbedaan yang dapat diamati adalah dari pola warna, ikan Cephalopholis cyanostigma memiliki bintik biru dengan warna yang lebih cerah dan tepian yang memudar. Selain itu, warna tubuh keseluruhan C. cyanostigma juga berwarna lebih cerah.
Referensi
- ADB. (2017). Groupers of Kwandang Bay. Consultant’s Report. Manila (TA 7813-REG)
- Allen, G., Steene, R., Humann, P., & Deloach, N. (2005). Reef fish identification: tropical Pacific. Singapore: D2Print Pte Ltd; ISBN 1-878348-36-1.
- Baldwin, C. C., & Johnson, G. D. (1994). FAO Species Catalogue. Vol. 16. Groupers of the World (Family Serranidae, Subfamily Epinephelinae). An Annotated and Illustrated Catalogue of the Grouper, Rockcod, Hind, Coral Grouper, and Lyretail Species Known to Date. FAO Fish. Synopsis. Vol. 125. FAO, Rome. pp. 55–56.
- Carpenter, K. E., & Niem, V. H. (2001). FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Volume 6 Bony fishes part 4 (Labridae to Latimeriidae), estuarine crocodiles, sea turtles, sea snakes and marine mammals. FAO Library.
- Kuiter, R. H. & Tonozuka, T. (2001). Pictorial guide to Indonesian reef fishes Part 1 Eels to Snappers: Muraenidae to Lutjanidae. Zoonetics. Australia.
- Taquet, M., & Diringer, A. (2012). Fishes of the Indian Ocean and Red Sea. Editions Quae.
Sitasi yang disarankan:
Andrimida, A., 2023 (22 Juni). Cephalopholis argus – Kerapu merak (Peacock hind). [dalam] Mata Samudera. Malang. Diakses dari https://matasamudera.id/2023/06/22/pomacantus-imperator-copy/