Syngnathoides biaculeatus – Tangkur buaya (Alligator pipefish)

2023 Data Samudera Ikan
Tangkur buaya Syngnathoides biaculeatus Alligator pipefish

Syngnathoides biaculeatus (Bloch, 1785)

Tangkur buaya
Alligator pipefish

Etimologi
Syngnathoides, dari Bahasa Yunani syn yang berarti ‘sama/bersama’ dan gnathos, yang berarti ‘rahang’. Biaculeatus dari Bahasa Yunani bi yang berarti ‘dua ‘ dan aculeatus yang berarti ‘berduri’.

Klasifikasi Ilmiah
Ordo Syngnathiformes > Famili Syngnathidae

Status Konservasi
Least Concern (Risiko rendah)

Deskripsi Singkat
Tangkur buaya memiliki tubuh yang memanjang tetrahedral dengan ujung moncong yang memanjang dan sempit. Ekor tangkur buaya memanjang dan sedikit pipih. Ekornya dapat dilingkarkan dan tidak memiliki sirip. Memiliki warna tubuh yang bervariasi bergantung pada lingkungan hidupnya, biasanya berwarna hijau, kuning, atau hijau kusam. Terkadang di permukaan tubuhnya terdapat bercak – bercak berwarna putih. Ukuran maksimal 29 cm (Panjang)

Distribusi
Tangkur buaya memiliki penyebaran di kawasan Samudera Hindia dan Pasifik bagian Barat, mulai dari Pesisir Timur Afrika, Laut Merah hingga Samoa, dan dari Australia hingga Jepang. Belakangan juga ditemukan di Perairan Korea Selatan.

Habitat dan Tingkah Laku
Tangkur buaya mendiami kawasan pesisir yang dangkal, umumnya pada kawasan padang lamun atau pantai berkarang yang ditumbuhi oleh alga, terutama Sargassum. Terkadang juga ditemukan diantara kumpulan ganggang atau sampah yang mengapung di permukaan perairan. Merupakan predator pemakan invertebrata kecil atau larva ikan. Menangkap mangsa menggunakan hisapan yang kuat dari moncongnya.

Manfaat Komersil
Bukan termasuk jenis yang dimanfaatkan secara komersil di Indonesia, namun di China banyak diburu untuk dijadikan bahan obat tradisional meskipun khasiatnya masih belum dibuktikan secara ilmiah.

Catatan
Tangkur buaya yang dipelihara di Zoo-Aquarium Berlin diketahui mampu bereproduksi. Meski demikian, budiaya untuk kepentingan komersil masih belum banyak dilaksanakan untuk menjamin keberlanjutan stok ikan ini.

Referensi

  1. Allen, G., Steene, R., Humann, P., & Deloach, N. (2005). Reef fish identification: tropical Pacific. Singapore: D2Print Pte Ltd; ISBN 1-878348-36-1.
  2. Carpenter, K. E., & Niem, V. H. (2001). FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Volume 4 Bony fishes part 2 (Mugilidae to Carangidae). FAO Library.
  3. Kim, B. G., Jeong, C. H., Myoung, J. G., Gwak, W. S., & Han, K. N. (2013). New record of Syngnathoides biaculeatus (Bloch)(Gasterosteiformes: Syngnathidae) from KoreaKorean Journal of Ichthyology25(4), 239-243.
  4. Kuiter, R. H. & Tonozuka, T. (2001). Pictorial guide to Indonesian reef fishes Part 1 Eels to Snappers: Muraenidae to Lutjanidae. Zoonetics. Australia.
  5. Lange, J. (1989). The breeding of different coral fishes in the Zoo-Aquarium Berlin. Bull. l’Inst. Oceanogr.(Monaco) No5, 219-222.
  6. Sanaye, S. V., Rivonker, C. U., Sreepada, R. A., & Ansari, Z. A. (2018). Natural diet of the alligator pipefish, Syngnathoides biaculeatus (Bloch, 1785) inhabiting Palk Bay, southeast coast of India. Indian Journal of Geo Marine Science.

Sitasi yang disarankan:
Andrimida, A., 2023 (10 April). Syngnathoides biaculeatus – Tangkur buaya (Alligator pipefish). [dalam] Mata Samudera. Malang. Diakses dari https://matasamudera.id/2023/04/10/syngnathoides-biaculeatus/


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *