Ranina ranina – Kepiting katak merah (Spanner crab)

Deskripsi Singkat
Memiliki karapas yang lebar dan pipih, dengan sisi depan karapas yang memiliki deretan duri – duri kecil. Karapas tertutup dengan tonjolan-tonjolan kecil yang keras dengan ujung tumpul. Mata terletak pada tangkai yang pendek dan berwarna putih. Warna karapas merah, terkadang merah dengan semu jingga. Terkadang di bagian karapasnya terdapat bintik – bintik putih dengan jumlah tidak lebih dari sepuluh. Kaki jalan dan renang pipih, capit pipih dengan duri – duri kecil di sisi luarnya. Ukuran maksimal 15 cm (panjang), 1kg (berat).

Distribusi
Kepiting katak merah ditemukan di perairan tropis dan subtropis yang hangat di kawasan Indo-Pasifik. Keberadaan kepiting ini tersebar antara Laut Merah dan Pesisir Afrika Timur hingga Hawaii, dan dari Pesisir Selatan Jepang hingga Pesisir Utara dan Timur Australia.

Habitat dan Tingkah Laku
Biasa ditemukan di kawasan pantai yang berpasir antara kedalaman 10 hingga 100 meter. Kepiting penghuni dasar perairan yang memiliki kebiasaan menguburkan dirinya kedalam pasir dan hanya menyembulkan kedua matanya untuk mendeteksi keberadaan mangsa. Analisis dari isi perut kepiting ini menunjukkan bahwa kepiting ini memangsa ikan kecil, kepiting, udang, kerang, hydroid, copepod, dan cumi-cumi. Pergerakan kepiting ini cukup unik, dimana kepiting ini memiliki pergerakan maju-mundur dibandingkan dengan kepiting pada umumnya yang bergerak menyamping.

Manfaat Komersil
Kepiting katak merah merupakan salah satu komoditas perikanan yang penting di beberapa wilayah yang berada pada rentang penyebarannya. Kepiting katak ditangkap menggunakan alat tangkap jaring insang, jaring tenggelam, maupun perangkap. Penangkapan skala besar dilakukan di beberapa kawasan seperti Australia, Indonesia, Fiilipina, dan Vietnam. Belum dapat dibudidayakan, pembesaran larva sudah dilakukan di Jepang, namun belum dapat mendukung produksi dalam jumlah besar.

Catatan
Kepiting katak merah merupakan satu-satunya kepiting yang masih hidup dari genus Ranina dimana sekitar sembilanbelas kepiting dari genus Ranina lain telah punah dan hanya dapat diketahui dari peninggalan fosilnya.

Kepiting katak memiliki laju pertumbuhan yang lambat, dimana untuk mencapai ukuran 10 cm memerlukan waktu hingga delapan tahun untuk kepiting betina, dan tiga setengah tahun untuk kepiting jantan.

Referensi

1. Baylon, J. C., & Tito, O. D. (2012). Natural diet and feeding habits of the red frog crab (Ranina ranina) from Southwestern Mindanao, Philippines. Philippine Agricultural Scientist, 95(4), 370-377.
2. Baylon, J. C., & Tito, O. D. (2012). Reproductive biology of the red frog crab, Ranina ranina (Linnaeus, 1758)(Crustacea: Decapoda: Raninidae) from southwestern Mindanao, Philippines. Asian Fisheries Science, 25(2), 113-123.
3. Kirkwood, J. M., Brown, I. W., Gaddes, S. W., & Hoyle, S. (2005). Juvenile length-at-age data reveal that spanner crabs (Ranina ranina) grow slowly. Marine Biology, 147, 331-339.
4. Krajangdara, T., & Watanabe, S. (2005). Growth and reproduction of the red frog crab, Ranina ranina (Linnaeus, 1758), in the Andaman Sea off Thailand. Fisheries Science, 71, 20-28.
5. Tito, O. D., & Alanano, J. P. (2008). Some aspects of fisheries and biology of spanner crab (Ranina ranina, Linneaus) in Maluso, Basilan Province, Philippines. Memoirs of Faculty of Kagoshima University Special Issue. Published by Faculty of Fisheries, Kagoshima University, Kagoshima, 40-48.

Sitasi yang disarankan:
Andrimida, A., 2023 (4 April). Ranina ranina – Kepiting katak merah (Spanner crab). [dalam] Mata Samudera. Malang. Diakses dari https://matasamudera.id/2023/04/04/ranina-ranina/