Tepat di Hari Minggu (10/11) yang sangat terik kami melaksanakan kegiatan penyelaman kembali di Selat Sempu, dan kali ini, Pantai Waru – waru menjadi sasaran kami. Di penghujung minggu ini, Pantai Waru -waru terlihat ramai oleh aktivitas wisata, sehingga kami memutuskan untuk memberikan pertana pelampung agar para perahu pengangkut wisatawan tahu bahwa kami sedang melakukan penyelaman disekitar sini. Hari yang cerah membuat keadaan air sangat jernih, dengan suhu air yang cukup hangat untuk melakukan penyelaman.

Keadaan yang tak biasa kami lihat disekitar kawasan ini, dimana terjadi ledakan karang lunak dalam jumlah yang tidak biasa. Padahal, kawasan ini biasanya memiliki substrat dasar yang ditutupi oleh pecahan karang (rubble), batu, dan pasir. Namun kini terlihat kumpulan karang lunak berwarna oranye cerah menutupi hampir sebagian besar kawasan ini di kedalaman tiga hingga tujuh meter.

Kami memutuskan untuk melihat sekeliling, karena keberadaan karang lunak terkadang mengindikasikan adanya keberadaan nudibranch. Benar saja, tak lama setelah kami mengeksplorasi, kami menemukan seekor nudi mata kucing (Dendrodoris denisoni) yang terjebak di celah batu karang. Nudi ini terlihat melipat rhinoporenya sehingga hanya nampak dua tonjolan besar di kepalanya. Selain itu, tidak jauh dari kawasan ditemukannya nudi ini, kami menemukan sepasang Nudi tryon (Hypselodoris tryoni) yang sedang bertengger di atas pecahan batu. Di dekatnya, terdapat seekor nudi confetti (Hypselodoris confetti) yang menyendiri, merayap diatas bebatuan.
Hypselodoris tryoni Hypselodoris confetti
Kami mengenal kawasan timur Selat Sempu dengan keragaman “ikan aneh”-nya yang tinggi, dimana ikan – ikan penghuni dasar yang berbentuk aneh seringkali kami temukan ketika melakukan eksplorasi di sekitar kawasan ini. Mengejutkannya, sesaat sebelum kami menyelesaikan penyelaman, kami menemukan sesosok ikan Scorpion Setan (Inimicus didactylus) yang merayap di atas pasir. Ikan ini dari jauh nampak seperti bongkahan batu saja, namun ketika diamati secara teliti, bongkahan batu ini ternyata memiliki sepasang mata! Meski dikenal berbisa, namun ikan ini tidak agresif, dan cenderung untuk diam membatu, memudahkan kita untuk mengambil fotonya secara detail. Satu yang unik dari ikan ini adalah bahwa ikan ini dapat bergerak dengan cara merayap, ya, merayap! Ikan ini menggunakan modifikasi sirip di bagian lehernya yang berfungsi seperti tangan dan menggunakannya untuk merayap secara cepat di dasar perairan.
